KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA KAMBING PERAH GUNA MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN (Kasus Pada Sentra Peternakan Kambing Perah di Jawa Barat)

Penulis

  • Lilis Nurlina Hasni Arief, Unang Yunasaf Anita Fitriani, Hartati Chairunnisa

Abstrak

Kambing perah merupakan ternak dwiguna yang dapat menghasilkan daging dan susu sehingga dalam pengembangan usaha peternakan ini terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu usaha peternakan berbasis produk olahan susu kambing; dan usaha peternakan berbasis budidaya (bibit ternak/pedaging). Hal ini  mendorong terbentuknya karakteristik sosial ekonomi yang sarat dengan tipologi usaha, yang berimplikasi pada keberlanjutan usaha peternakan kambing perah. Adanya keberlanjutan usaha peternakan kambing perah ini dapat mendukung kedaulatan pangan karena komoditas ini tidak bersaing dengan impor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakterisitik sosial ekonomi dari tiap-tiap tipologi usaha peternakan kambing perah dan menganalisis implikasinya terhadap keberlanjutan usahanya. Guna mencapai tujuan tersebut, penelitian ini didesain menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam terhadap informan kunci (bersifat studi kasus). Data yang terhimpun kemudian dianalisis melalui 4 tahap, yaitu reduksi data, kategorisasi data, penarikan kesimpulan dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan usaha peternakan berbasis produk olahan susu kambing lebih dikembangkan pada wilayah yang dekat pusat pasar (konsumen) dan berbentuk perusahaan.  Keberlanjutan usaha lebih progresif ke arah pembibitan kambing perah guna penyediaan bibit yang baik untuk perusahaan dalam kaitannya dengan produksi susu. Dengan begitu, tanpa disadari telah terjadi konservasi bibit yang unggul.  Selain itu, dalam perkembangannya terjadi diversifikasi usaha, yakni pengembangan usaha peternakan sapi perah karena susu sapi perah diperuntukkan ke anak kambing perah (cempe); sedangkan pengembangan usaha peternakan berbasis budidaya (bibit ternak/pedaging) lebih dikembangkan pada wilayah yang dekat pusat bahan baku (produksi) dan berbentuk kelompok peternakan rakyat. Keberlanjutan usaha sangat sarat dengan kondisi permodalan dan jumlah kepemilikan ternak. Usaha peternakan yang dijalankan dianggap usaha sampingan sehingga konsep konservasi relatif terabaikan – bibit yang unggul terkadang ikut terjual.

Referensi

Indonesian Livestock Statistic. 2011. Directorate General Livestock Services and Animal Health. Ministry of Agriculture Republic of Indonesia. Jakarta (ID).

Moleong LJ. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Offset. Bandung (ID).

Nurlina L. 2008. Pelaksanaan Kepemimpinan Orientasi Prestasi Dalam Mempertahankan Keberlanjutan Usaha Anggota Koperasi. Disertasi. Pascasarjana. Universitas Padjajaran. Bandung (ID).

Syahyuti, Sunarsih, Wahyuni D, Sejati WK, dan Azis M. 2015. Kedaulatan Pangan Sebagai Basis Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi. 33(2):95–109.

Sodiq A dan Abidin Z. 2008. Meningkatkan Produksi Susu Kambing Ettawa. Agromedia Pustaka. Jakarta (ID).

Vanden B, Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta (ID).

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-07-28

Cara Mengutip

Anita Fitriani, Hartati Chairunnisa, L. N. H. A. U. Y. (2017). KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHA KAMBING PERAH GUNA MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN (Kasus Pada Sentra Peternakan Kambing Perah di Jawa Barat). AGRONOMIKA, 12(01). Diambil dari http://www.journal.uniba.ac.id/index.php/AGR/article/view/26